Sabtu, 07 Juni 2008

Profile Ari Wahyudi

Wednesday, June 4, 2008 1:12 AM
From:
This sender is DomainKeys verified
"ari wahyudi"
Add sender to Contacts
To:
matekur@yahoo.com




Tepat 26 September 1988 aku telah berpisah dulu (wisuda) dari 30-an teman-teman S-1 Pendidikan Sejarah angkatan 1984 (Aku-Yani-Muji-Mulyono-Imron-Tri Susila) saat itu pula bak ditelan prahara sunami hingga kabar masing-masing hilang. Tinggal aku dan sesepuh sejarah 84 pak Mujiono yang masih kental dan sambang ke aku yang lagi harus “tunggu manuk and harus ngarit” di tengah kota Surabaya. Aku lebih beruntung dari pak Muji- aku mendapatkan pekerjaan dulu di bulan Juli 1988 di SMA Negeri 10 Surabaya, padahal saat itu aku dan pak Muji selalu berboncengan dengan sepeda motor riwayat suzuki A-5 nya untuk melamar pekerjaan di SMP dan SMA di wilayah Surabaya bahkan sampai Krian. Begitu aku ngajar di SMA Negeri 10 Surabaya- aku banyak tawaran ngajar di sejumlah SMA swasta di Surabaya, diantaranya SMA Parmadiputra yang kemudian aku berikan pak Muji, SMA Tunas Bangsa di Wonocolo, SMA Katholik Dharma Mulya Ngesong. Aku putuskan aku harus pilih ngajar keduanya di SMP dan SMA Bina Bangsa Siwalankerto. Ku geluti ngajar di dua tempat itu, sambil menunggu pengumuman tes pegawai negeri sipil. Alhasil seperti wali liwat- disore hari aku main di rumah pak Muji dan ngomong-ngomong hasil tes, pernyataan pak Muji ya ..Ri kamu di Surabaya aja sambil ngajar syukur-syukur SK berada pada sekolah yang kamu ajar, sehingga kamu yang nanti menangkap isu di kota dan aku tak kembali ke Banyuwangi.
Itulah yang aku katakan seperti wali lewat, besok paginya ada pengantar surat ke rumah orang yang aku ikuti di Gayungan gang VIII nomor 2 berupa surat penempatan kerja. Dan ternyata benar-benar terjadi SK-ku jatuh di D-2 Pendidikan Luar Biasa (SGPLB) dan pak Muji di SMA 2 Banyuwangi. Disitulah aku berpisah dengan pak Muji. Tapi hebat pak Muji itu, walau udah berpisah namun pautan hati masih cukup kental, ketika pak Muji pulang ke Surabaya selalu mencari aku dan kesan yang tak pernah aku lupakan adalah sampai kapanpun adalah tepat pukul 16.00 entah hari apa dan tahun 1990-an aku dikasih uang satu juta rupiah (nilai yang cukup tinggi pada saat itu) disuruh untuk membelikan sepeda motor agar transportku lebih ringan, sehingga aku dapat menabung. Aku jawab aku harus mengembalikan kapan –jawab pak Muji udalah kalau aku pulang dan gak punya sangu aku sangonono itu kalau kamu ada uang. Dan akhirnya aku belikan Yamaha tahun 1980 seharga 850.000, saat itu aku pertama kali pakai sepeda motor. Saat itulah persahabatan aku dengan pak Muji telah berubah menjadi saudara hingga saat ini. Bahkan awal aku mau menikah calon istriku udah aku format bahwa Pak Muji segalanya buat aku jadi hormati beliau dan keluarganya. Alhamdulillah hubungan itu berjalan mulus hingga saat ini, bahkan aku udah formatkan pula pada anakku bahwa pak Muji adalah PAK PUH nya anak-anakku. Itulah awal kehidupanku. Waktu berjalan terus dan kehidupanku juga belum mapan karena aku harus menopang harapan keluarga dan sekaligus balas budi pada orang yang aku ikuti. Gaji sini dan gaji sana habis untuk menopangnya hingga aku putuskan untuk menikah dengan putri Mojosari tepat hari Minggu Pon Bakdo Maulud (26 September 1993) dengan momentum honorku menatar P4 di Universitas Petra Surabaya yang kebetulan aku sudah menjadi Manggala Nasional P4 sebesar Rp. 250.000 (wah jumlah honor yang lumayan besar saat itu aku terima). Uang itu aku buat mas kawin dan biaya KAU ya cukupan lah bagi seorang sarjana.


Keputusanku untuk tinggal di Sarirejo III/10 -12 Mojosari ketika istriku memilih melahirkan anakku pertama yang bernama AJENG SUKMA MAWARNI DYAH FITRIANI tepat 6 Maret 1995 yang sekarang udah kelas VII SMP Negeri I Mojosari, yang saat itu pula ibu mertua tinggal sendirian, ya sementara nunut morotua. Aku melaju Surabaya – Mojosari PP hampir tiap hari hingga sekarang karena aku telah terjerat istriku ngajar di SDLB Seduri Mojosari. Aku ikhlaskan semuanya karena itu udah diatur oleh yang Kuasa Illahi Robbi demikian.






Ahlamdulillah ternyata keikhlasan itu telah diberikan titipan Allah anak kedua asli produksi Mojosari yang lahir pada 27 Oktober 2000 yang bernama AGUNG PRASETYA WAHYU WICAKSANA, lengkaplah kebahagiaanku mengemban amanah dua anak. Inilah profil wajah Istriku (Juma'ani)– putriku and putraku ya tak kalah penting aku sendiri.












Tidak ada komentar: