Minggu, 08 Juni 2008

Selamat Datang

Selamat datang di Web Blog Forum Komunikasi Sejarah 1984 IKIP Negeri Surabaya yang di bangun pada tanggal 12 Mei 2008. Forum komunikasi ini diprakarsai Bapak Yani Santoso dari Gresik. Susunan sementara pengurus FKAS84 adalah sbb: (direkayasa oleh matekur)

Pembisik : 1. Drs. Issatrijadi (almarhum)
2. Drs. Mudjadi (almarhum)
Penasehat: Prof. Dr. Aminuddin Kasdi (kita minta kesediaan beliau dulu)
Ketua : 1. Mujiono (Calon pejabat eselon...)
2. Yani Santoso (si jemblomg dari gresik)
Sekretaris: Ari Wahyudi, CDr (Calon Doktor)
Bendahara : Muhlisa
Anggota : semua alumni

(h...he...he... tak awur ae)

Sabtu, 07 Juni 2008

Kisah Karir Ari Wahyudi

foto keluarga
Wednesday, June 4, 2008 1:22 AM
From:
This sender is DomainKeys verified
"ari wahyudi" Add sender to Contacts
To:
matekur@yahoo.com

Kisah Karirku:
Apakah suatu keberhasilan ataukah keberuntungan nasib, aku sampai saat ini tak mampu menjabarkan karena sampai saat ini pula aku tak tahu seberapa besar potensiku. Di sini aku hanya sedikit menyampaikan apa yang telah aku raih, sedikitpun tak ada maksud untuk mengunggulkan diri, karena aku tahu bahwa Ari Wahyudi yang mas-mbak kenal dengan nama gojlokan Ari Wakidi, sekarang berada pada jajaran pemikiran bersama dosen-dosen kita dulu. Aku pernah bermitra mengajar dengan dosen yang pernah kita takuti dengan ketidaklulusan yakni pak Suradji, bermitra dengan dosen yang kita segani pak Rusdi, pak Warsono dan dosen lainnya pak Suwarno, Prof Aminudin dsb. Alhasil tak bermasalah, malah justru memuji aku karena aku udah mencapai pangkat lebih tinggi dari berilaunya, ma’af teman-teman aku telah mencapai pangkat IV-c April 2007 and pangkat terakhir kalau aku tidak melanjutkan studi S-3. Ya demi itu dan demi tuntutan keilmuan aku sekarang udah masuk semester II di Sosiologi Unair. Dan mohon do’a teman-teman aku dapat menyelesaikan karir akademik tertinggi itu. Ya mas and mbak wong bermodalkan jalur ngglundung aja, alhamdulillah aku mampu menyusun thesis pada tahun 2001 di sosiologi Unair – menurutku karir akademik luar biasa dari seorang Ari Wakidi. Dan sekarang aku harus berjuang untuk menyelesaikan tugas belajarku – doakan ya teman-teman!
Perjalanan karirku dapat aku singkatkan diperjumpaan webblog yang diprakarsai kyai Matekur ini:
- Aku GTT di SMA Negeri 10 Surabaya dari tahun 1988 – 1992
- Pengangkatan CPNS tahun 1989 di SGPLB Negeri Surabaya
- PNS tahun 1990
- Dosen FIP IKIP Surabaya (sekarang menjadi UNESA) Juli 1995, yang saat itu SGPLB berubah status menjadi S.1 PLB (tentunya bukan suatu kebetulan bagi alumni kaya saya ini yang bukan jurusan Pendidikan Luar Biasa – semula aku dipindahkan di SMA Negeri Kutorejo Mojosari, namun aku mengajukan tuntutan kepada rektor untuk mempertimbangkan 27 sarjana non PLB untuk dapat diseleksi menjadi dosen – alhasil tuntutan aku didengarkan dan akhirnya menempuh proses seleksi dan dari 27 sarjana umum untuk layak and tidaknya menjadi dosen). Dari 27 dosen hanya dinyatakan layak lima orang termasuk aku dan Surat keputusannya aku terima bulan Juli 1995 dengan pangkatku saat itu udah III/c.
- Berkenaan dengan karirku secara internal aku dipercaya memimpin penerbitan jurnal yang telah terakreditasi yaitu Jurnal Pendidikan Dasar (silakan teman kirim artikel di email:jnlfip@gmail.com) dan Jurnal Pendidikan Luar Biasa (email:ari_plb65@yahoo.com).

Demikian sekilas info tentang Ari Wakidi sejarah 84. Aku undang teman-teman untuk menyusun artikel dan masukkan tulisan teman-teman ke salah satu jurnal yang cocok dengan tulisanya. à Selamat bergabung dengan webblognya Matekur, Ayo kita saling silahturohmi.

Profile Ari Wahyudi

Wednesday, June 4, 2008 1:12 AM
From:
This sender is DomainKeys verified
"ari wahyudi"
Add sender to Contacts
To:
matekur@yahoo.com




Tepat 26 September 1988 aku telah berpisah dulu (wisuda) dari 30-an teman-teman S-1 Pendidikan Sejarah angkatan 1984 (Aku-Yani-Muji-Mulyono-Imron-Tri Susila) saat itu pula bak ditelan prahara sunami hingga kabar masing-masing hilang. Tinggal aku dan sesepuh sejarah 84 pak Mujiono yang masih kental dan sambang ke aku yang lagi harus “tunggu manuk and harus ngarit” di tengah kota Surabaya. Aku lebih beruntung dari pak Muji- aku mendapatkan pekerjaan dulu di bulan Juli 1988 di SMA Negeri 10 Surabaya, padahal saat itu aku dan pak Muji selalu berboncengan dengan sepeda motor riwayat suzuki A-5 nya untuk melamar pekerjaan di SMP dan SMA di wilayah Surabaya bahkan sampai Krian. Begitu aku ngajar di SMA Negeri 10 Surabaya- aku banyak tawaran ngajar di sejumlah SMA swasta di Surabaya, diantaranya SMA Parmadiputra yang kemudian aku berikan pak Muji, SMA Tunas Bangsa di Wonocolo, SMA Katholik Dharma Mulya Ngesong. Aku putuskan aku harus pilih ngajar keduanya di SMP dan SMA Bina Bangsa Siwalankerto. Ku geluti ngajar di dua tempat itu, sambil menunggu pengumuman tes pegawai negeri sipil. Alhasil seperti wali liwat- disore hari aku main di rumah pak Muji dan ngomong-ngomong hasil tes, pernyataan pak Muji ya ..Ri kamu di Surabaya aja sambil ngajar syukur-syukur SK berada pada sekolah yang kamu ajar, sehingga kamu yang nanti menangkap isu di kota dan aku tak kembali ke Banyuwangi.
Itulah yang aku katakan seperti wali lewat, besok paginya ada pengantar surat ke rumah orang yang aku ikuti di Gayungan gang VIII nomor 2 berupa surat penempatan kerja. Dan ternyata benar-benar terjadi SK-ku jatuh di D-2 Pendidikan Luar Biasa (SGPLB) dan pak Muji di SMA 2 Banyuwangi. Disitulah aku berpisah dengan pak Muji. Tapi hebat pak Muji itu, walau udah berpisah namun pautan hati masih cukup kental, ketika pak Muji pulang ke Surabaya selalu mencari aku dan kesan yang tak pernah aku lupakan adalah sampai kapanpun adalah tepat pukul 16.00 entah hari apa dan tahun 1990-an aku dikasih uang satu juta rupiah (nilai yang cukup tinggi pada saat itu) disuruh untuk membelikan sepeda motor agar transportku lebih ringan, sehingga aku dapat menabung. Aku jawab aku harus mengembalikan kapan –jawab pak Muji udalah kalau aku pulang dan gak punya sangu aku sangonono itu kalau kamu ada uang. Dan akhirnya aku belikan Yamaha tahun 1980 seharga 850.000, saat itu aku pertama kali pakai sepeda motor. Saat itulah persahabatan aku dengan pak Muji telah berubah menjadi saudara hingga saat ini. Bahkan awal aku mau menikah calon istriku udah aku format bahwa Pak Muji segalanya buat aku jadi hormati beliau dan keluarganya. Alhamdulillah hubungan itu berjalan mulus hingga saat ini, bahkan aku udah formatkan pula pada anakku bahwa pak Muji adalah PAK PUH nya anak-anakku. Itulah awal kehidupanku. Waktu berjalan terus dan kehidupanku juga belum mapan karena aku harus menopang harapan keluarga dan sekaligus balas budi pada orang yang aku ikuti. Gaji sini dan gaji sana habis untuk menopangnya hingga aku putuskan untuk menikah dengan putri Mojosari tepat hari Minggu Pon Bakdo Maulud (26 September 1993) dengan momentum honorku menatar P4 di Universitas Petra Surabaya yang kebetulan aku sudah menjadi Manggala Nasional P4 sebesar Rp. 250.000 (wah jumlah honor yang lumayan besar saat itu aku terima). Uang itu aku buat mas kawin dan biaya KAU ya cukupan lah bagi seorang sarjana.


Keputusanku untuk tinggal di Sarirejo III/10 -12 Mojosari ketika istriku memilih melahirkan anakku pertama yang bernama AJENG SUKMA MAWARNI DYAH FITRIANI tepat 6 Maret 1995 yang sekarang udah kelas VII SMP Negeri I Mojosari, yang saat itu pula ibu mertua tinggal sendirian, ya sementara nunut morotua. Aku melaju Surabaya – Mojosari PP hampir tiap hari hingga sekarang karena aku telah terjerat istriku ngajar di SDLB Seduri Mojosari. Aku ikhlaskan semuanya karena itu udah diatur oleh yang Kuasa Illahi Robbi demikian.






Ahlamdulillah ternyata keikhlasan itu telah diberikan titipan Allah anak kedua asli produksi Mojosari yang lahir pada 27 Oktober 2000 yang bernama AGUNG PRASETYA WAHYU WICAKSANA, lengkaplah kebahagiaanku mengemban amanah dua anak. Inilah profil wajah Istriku (Juma'ani)– putriku and putraku ya tak kalah penting aku sendiri.












Foto Keluarga Bapak Sugeng Riyadi


Foto Keluarga
Bapak Sugeng Riyadi dan Ibu Hanik Rofiah beserta keluarga. Tampak dari kiri Bapak Sugeng Riyadi, Anak kedua Husein Satria Yuda Karbala, Ibu Hanik Rofiah dan Anak Pertama Sukma Satriani Ridhani Putri.

Profil Yani Santoso (si Jemblong dari Gresik)




Yani Santoso, Jl. Intan I/27 Pondok Permai Suci Gresik
Inilah sosok pencetus Reuni Sejarah 1984, yang semakin hari tambah njemblung.
Siapapun tak kan lupa dengan aku. Kawan-kawan menyebutku jemblung karena perutku mirip orang hamil. Istriku satu dan anakku dua (kembar). Dibanding kawan-kawan aku hanya guru SD, walau demikian aku tetap enjoy, aku ingin seperti tanah walau diinjak dan dikencingi tetap memberi manfaat bagi orang lain. Di IKIP Surabaya aku pernah bergabung di SALOKO (Sanggar, Ludruk dan Ketoprak). Sampai sekarang aku belum mengetahui keberadaan sahabatku heru (gombot). Di forum ini aku ingin segera menemukan heru van gombot. Saya mau nulis inspirasi yang saya beri judul "Bermodalkan satu buku dilipat jadi dua dan dimasukkan saku celana belakang (Rahasia Sukses Mujiono menjadi Kepala sekolah)"

Keluarga Yani Santoso
Gambar di sebelah kanan ini adalah keluarga Yani Santoso,
tampak dari sebelah kiri; Tri Wahyuningsih (istri), Anggun Oktavia Hiedayatoen Nisa' (baju kuning), Yani Santoso, Anngun Oktavia Fariedatoen Nisa' (baju merah)











Keluarga Yani Santoso
Gambar versi lain dari keluarga Yani Santoso















Jumat, 06 Juni 2008

Penipuan di ATM

PENIPUAN DI ATM
kiriman email dari teman

Peristiwa ini menimpa saya Hari Minggu yang lalu di salah satu ATM Mandiri(sebut saja ATM1). Semoga tidak terulang pada pembaca. Kejadian ini berawal ketika saya mau menarik uang di ATM Mandiri. Sepertikadang-kadang terjadi setelah saya masukkan kartu ATM, layar ATMmenyatakan bahwa …..out of service atau ….maaf sementara tidak dapatmelayani. Tentu saja saya langsung tekan tombol Cancel untuk membatalkantransaksi. Namun ternyata kartu ATM tidak kunjung keluar walaupun sayaulangi berkali kali dan saya tunggu. Di saat saya berharap kartu ATM segera keluar, tiba-tiba ada seseoranglaki-laki (sebut saja Mr X) yang membuka pintu ATM dan tindakan kurangetis ini tentu agak mengejutkan saya. Orang tersebut yang tampil dengansikap dan wajah innocent (tanpa dosa) dan dengan cukup santai bertanya:Bisa Pak? Kartu saya tadi tertelan pak! Karena merasa senasib, sikap sayaberubah dari curiga menjadi welcome. Setelah saya amati, ternyata kartusaya tampak sedikit (kurang lebih satu millimeter) di bibir lobang kartuATM dan saya berusaha dengan menyelipkan dua kartu tipis untuk menjepitkartu tersebut agar dapat saya keluarkan. Usaha saya itu mendapat responyang bersahabat dari Mr X dan segera pula ia membantu saya untuk menjepitdengan kertas yang saya gunakan tetapi kartu ATM saya juga tidak berhasildikeluarkan. Usaha berikutnya dilakukan oleh Mr X dengan menelpon "Bank" (katanya sayatelpon bank saja pak, 14000 ya? tanyanya dan tidak saya jawab karena sayakonsentrasi dengan usaha saya untuk mengeluarkan kartu ATM). Setelah diamenceritakan apa yang telah terjadi dan salah satu ungkapannya di telepon"kartu saya terganjal oleh bapak setelah saya pak!". Mr X segeramenyerahkan HPnya karena pihak "Bank" mau bicara dengan saya. Pihak "Bank"setelah menanyakan beberapa data seperti nama, tanggal lahir, nama ibukandung segera menuntun saya agar dapat mengeluarkan kartu ATM saya dantentu saja saya turuti. Tekan tombol di bawah angka 9; tekan tombol di bawah angka 7; tekan pinbapak; tekan ENTER. Keluar tidak pak? Tanyanya. Tidak, jawab saya. Ok paksaya akan bantu sekali lagi mengeluarkan kartu bapak. Ikuti petunjuk sayatekan tombol di bawah angka 9; tekan tombol di bawah angka 7; tekan pinbapak (pelan-pelan pak) dan saya sempat berpikir mengapa harus pelan?;tekan ENTER. Singkatnya saya menekan PIN saya sampai sekitar tiga kaliyang disaksikan oleh Mr. X. Saya tidak sampai hati meminta Mr X keluardari ruang ATM karena ia telah meminjami HP dan "menolong saya". Adeganini berarkhir ketika pihak "Bank" tidak berhasil membantu saya denganmengatakan: Ok pak, karena kartu bapak tidak bisa keluar, KARTU BAPAK SAYABLOKIR SAJA DAN SAAT INI KARTU BAPAK SUDAH TIDAK BERFUNGSI. Besuk bapaksegera ke Bank Mandiri setempat untuk minta terbitkan kartu baru. Karenamerasa aman, saya segera tinggalkan ruang ATM dengan mengucapkan terimakasih kepada Mr. X setelah anak saya segera keluar dari mobil, menyusul keruang ATM menanyakan apa yang terjadi (kata saya: kartu sudah diblokir,kita pindah ATM lain saja nak). Untungnya saya tidak menaruh semua telor saya dalam satu keranjang. Masihada keranjang lain tidak peduli ukurannya. Segera saya menuju ATM (sebutsaja ATM2) yang lain karena saya sudah ditunggu di salah satu toko untuksuatu transaksi. Sebelum saya (bersama isteri dan anak saya) masuk ke ATM2tiba-tiba SMS banking masuk dan menyatakan rekening saya terdebet Rp1.500.000,-. Ketika itu saya baru sadar (menurut saya bukan karenahipnotis, tetapi logis) bahwa MR X TADI TERNYATA PENIPU dan pihak "Bank"yang bicara dengan saya adalah anggota sindikatnya. Segera saya menuju ATM1 dengan melanggar lampu merah di perempatan jalansambil menghampiri Polantas setempat. Sampai di tempat kejadian, tentusaja pelaku sudah kabur dan selama saya menuju kembali ke ATM1, rekeningsaya selalu terdebet hampir setiap setengah menit Rp 1,5 juta danberkali-kali. Saya berusaha keras untuk memblokir via 14000 tetapi selaludijawab oleh mesin penjawab dan setelah sekian lama saya baru bisa bicaradengan operator untuk melakukan pemblokiran. Apa boleh buat saatpemblokiran saldo tinggal tersisa Rp 82 ribu. Setelah dihubungi oleh pihak kepolisian, tidak lama berselang petugas ATMBank Mandiri datang dan membongkar mesin ATM. Ternyata di dalam ruangkartu masuk telah diselipkan SEBATANG KOREK API yang telah dipotong"pentolan" nya. Kata petuga bank: Inilah pak yang membuat kartu bapaktidak bisa masuk….kejadian ini sudah sekitar satu tahun tapi pelakunyabelum juga tertangkap…. Dia (Mr X) bisa mengeluarkan kartu bapak dengantang/penjepit kecil…..Minggu lalu juga kejadian. Begitu memasuki hari kerja saya laporkan ke Bank Mandiri dan petugasCustomer Service menyatakan kasus ini baru pak (wah rupanya pihak bankketinggalan juga, red) setelah dicek transaksi penarikan (oleh Mr X cs)tiga kali Rp1,5jt; 1xRp500rb; dan karena maksimum penarikan per hariRp5jt, sisanya dihabiskan untuk belanja kilat (mungkin di toko emas) tentudengan memalsukan tanda tangan saya. Maaf pembaca, total kehilangan tidakperlu saya beberkan semua, yang jelas tinggal Rp82rb alias habis dalamwaktu transaksi 17 menit.KESIMPULAN: 1. Sindikat penipu memilih ATM yang terpencil, bukan yang di kantor bankdan/ atau yang ada security-nya.2. Mereka memilih hari libur agar nasabah tidak dapat menghubungi banksetempat. TIP AGAR HAL SERUPA TIDAK TERULANG PADA PEMBACA: 1. Gunakan ATM yang ada Bank-nya atau yang dekat security, hindari ATMterpencil walaupun di ATM terpencil kita tidak perlu antre.2. Jika kartu macet dan tidak bisa keluar dengan usaha sendiri, tinggalkansaja karena orang lain tidak bisa menggunakan tanpa mengetahui PIN-nya dansegera lapor ke bank setempat (tentu pada hari kerja).3. Pada saat pembaca panik karena jadwal padat, ditunggu dalam waktusingkat, sehingga secara emosional tidak stabil, mungkin juga sedangberantem sebaiknya hindari transaksi menggunakan ATM karena daya analisamenurun dan sangat memungkinkan terjadi kesalahan.4. (Walau yang keempat ini tidak terkait dengan sub judul di atas)rekening yang ber kartu ATM batasi jumlahnya. Yang lain simpan saja direkening tanpa kartu ATM dan jika terlanjur diberikan kartu ATM,kembalikan saja ke bank dan bertransaksilah via kasir. Mohon maaf jika pembaca tersita waktunya untuk membaca ulasan peristiwaini terutama bagi yang telah mendengar peristiwa serupa sebelumnya. Jikakurang bermanfaat bagi pembaca, berikan (forward) info ini kepada rekanyang lain, siapa tahu mereka membutuhkan. Terima kasih. Jika suatu saat info ini sampai kepada Mr. X yang telah menipu saya, sayaberpesan carilah uang dengan cara lain karena melalui jerih payah, hasilakan lebih bisa dinikmati. Anda berkualitas dalam mendapatkan uang cepat,namun kualitas hendaknya memenuhi 5 indikator keseimbangan yaitu QCDSM(Quality, Cost, Delivery, Safety, Morale). Anda baik dari sisi Quality(cerdik); anda baik dari sisi Cost (dengan biaya rendah, hanya sebatangkorek api); anda baik dari sisi Delivery (dapat uang dalam waktu cepat);tapi dari sisi Safety (anda aman....tapi hanya sementara lho); dan darisisi Morale (sayang angkanya cuma nol) karena melanggar norma.
Salam,Wst Best Regards,
MASARINA FLUKERIA