Jumat, 06 Juni 2008

Penipuan di ATM

PENIPUAN DI ATM
kiriman email dari teman

Peristiwa ini menimpa saya Hari Minggu yang lalu di salah satu ATM Mandiri(sebut saja ATM1). Semoga tidak terulang pada pembaca. Kejadian ini berawal ketika saya mau menarik uang di ATM Mandiri. Sepertikadang-kadang terjadi setelah saya masukkan kartu ATM, layar ATMmenyatakan bahwa …..out of service atau ….maaf sementara tidak dapatmelayani. Tentu saja saya langsung tekan tombol Cancel untuk membatalkantransaksi. Namun ternyata kartu ATM tidak kunjung keluar walaupun sayaulangi berkali kali dan saya tunggu. Di saat saya berharap kartu ATM segera keluar, tiba-tiba ada seseoranglaki-laki (sebut saja Mr X) yang membuka pintu ATM dan tindakan kurangetis ini tentu agak mengejutkan saya. Orang tersebut yang tampil dengansikap dan wajah innocent (tanpa dosa) dan dengan cukup santai bertanya:Bisa Pak? Kartu saya tadi tertelan pak! Karena merasa senasib, sikap sayaberubah dari curiga menjadi welcome. Setelah saya amati, ternyata kartusaya tampak sedikit (kurang lebih satu millimeter) di bibir lobang kartuATM dan saya berusaha dengan menyelipkan dua kartu tipis untuk menjepitkartu tersebut agar dapat saya keluarkan. Usaha saya itu mendapat responyang bersahabat dari Mr X dan segera pula ia membantu saya untuk menjepitdengan kertas yang saya gunakan tetapi kartu ATM saya juga tidak berhasildikeluarkan. Usaha berikutnya dilakukan oleh Mr X dengan menelpon "Bank" (katanya sayatelpon bank saja pak, 14000 ya? tanyanya dan tidak saya jawab karena sayakonsentrasi dengan usaha saya untuk mengeluarkan kartu ATM). Setelah diamenceritakan apa yang telah terjadi dan salah satu ungkapannya di telepon"kartu saya terganjal oleh bapak setelah saya pak!". Mr X segeramenyerahkan HPnya karena pihak "Bank" mau bicara dengan saya. Pihak "Bank"setelah menanyakan beberapa data seperti nama, tanggal lahir, nama ibukandung segera menuntun saya agar dapat mengeluarkan kartu ATM saya dantentu saja saya turuti. Tekan tombol di bawah angka 9; tekan tombol di bawah angka 7; tekan pinbapak; tekan ENTER. Keluar tidak pak? Tanyanya. Tidak, jawab saya. Ok paksaya akan bantu sekali lagi mengeluarkan kartu bapak. Ikuti petunjuk sayatekan tombol di bawah angka 9; tekan tombol di bawah angka 7; tekan pinbapak (pelan-pelan pak) dan saya sempat berpikir mengapa harus pelan?;tekan ENTER. Singkatnya saya menekan PIN saya sampai sekitar tiga kaliyang disaksikan oleh Mr. X. Saya tidak sampai hati meminta Mr X keluardari ruang ATM karena ia telah meminjami HP dan "menolong saya". Adeganini berarkhir ketika pihak "Bank" tidak berhasil membantu saya denganmengatakan: Ok pak, karena kartu bapak tidak bisa keluar, KARTU BAPAK SAYABLOKIR SAJA DAN SAAT INI KARTU BAPAK SUDAH TIDAK BERFUNGSI. Besuk bapaksegera ke Bank Mandiri setempat untuk minta terbitkan kartu baru. Karenamerasa aman, saya segera tinggalkan ruang ATM dengan mengucapkan terimakasih kepada Mr. X setelah anak saya segera keluar dari mobil, menyusul keruang ATM menanyakan apa yang terjadi (kata saya: kartu sudah diblokir,kita pindah ATM lain saja nak). Untungnya saya tidak menaruh semua telor saya dalam satu keranjang. Masihada keranjang lain tidak peduli ukurannya. Segera saya menuju ATM (sebutsaja ATM2) yang lain karena saya sudah ditunggu di salah satu toko untuksuatu transaksi. Sebelum saya (bersama isteri dan anak saya) masuk ke ATM2tiba-tiba SMS banking masuk dan menyatakan rekening saya terdebet Rp1.500.000,-. Ketika itu saya baru sadar (menurut saya bukan karenahipnotis, tetapi logis) bahwa MR X TADI TERNYATA PENIPU dan pihak "Bank"yang bicara dengan saya adalah anggota sindikatnya. Segera saya menuju ATM1 dengan melanggar lampu merah di perempatan jalansambil menghampiri Polantas setempat. Sampai di tempat kejadian, tentusaja pelaku sudah kabur dan selama saya menuju kembali ke ATM1, rekeningsaya selalu terdebet hampir setiap setengah menit Rp 1,5 juta danberkali-kali. Saya berusaha keras untuk memblokir via 14000 tetapi selaludijawab oleh mesin penjawab dan setelah sekian lama saya baru bisa bicaradengan operator untuk melakukan pemblokiran. Apa boleh buat saatpemblokiran saldo tinggal tersisa Rp 82 ribu. Setelah dihubungi oleh pihak kepolisian, tidak lama berselang petugas ATMBank Mandiri datang dan membongkar mesin ATM. Ternyata di dalam ruangkartu masuk telah diselipkan SEBATANG KOREK API yang telah dipotong"pentolan" nya. Kata petuga bank: Inilah pak yang membuat kartu bapaktidak bisa masuk….kejadian ini sudah sekitar satu tahun tapi pelakunyabelum juga tertangkap…. Dia (Mr X) bisa mengeluarkan kartu bapak dengantang/penjepit kecil…..Minggu lalu juga kejadian. Begitu memasuki hari kerja saya laporkan ke Bank Mandiri dan petugasCustomer Service menyatakan kasus ini baru pak (wah rupanya pihak bankketinggalan juga, red) setelah dicek transaksi penarikan (oleh Mr X cs)tiga kali Rp1,5jt; 1xRp500rb; dan karena maksimum penarikan per hariRp5jt, sisanya dihabiskan untuk belanja kilat (mungkin di toko emas) tentudengan memalsukan tanda tangan saya. Maaf pembaca, total kehilangan tidakperlu saya beberkan semua, yang jelas tinggal Rp82rb alias habis dalamwaktu transaksi 17 menit.KESIMPULAN: 1. Sindikat penipu memilih ATM yang terpencil, bukan yang di kantor bankdan/ atau yang ada security-nya.2. Mereka memilih hari libur agar nasabah tidak dapat menghubungi banksetempat. TIP AGAR HAL SERUPA TIDAK TERULANG PADA PEMBACA: 1. Gunakan ATM yang ada Bank-nya atau yang dekat security, hindari ATMterpencil walaupun di ATM terpencil kita tidak perlu antre.2. Jika kartu macet dan tidak bisa keluar dengan usaha sendiri, tinggalkansaja karena orang lain tidak bisa menggunakan tanpa mengetahui PIN-nya dansegera lapor ke bank setempat (tentu pada hari kerja).3. Pada saat pembaca panik karena jadwal padat, ditunggu dalam waktusingkat, sehingga secara emosional tidak stabil, mungkin juga sedangberantem sebaiknya hindari transaksi menggunakan ATM karena daya analisamenurun dan sangat memungkinkan terjadi kesalahan.4. (Walau yang keempat ini tidak terkait dengan sub judul di atas)rekening yang ber kartu ATM batasi jumlahnya. Yang lain simpan saja direkening tanpa kartu ATM dan jika terlanjur diberikan kartu ATM,kembalikan saja ke bank dan bertransaksilah via kasir. Mohon maaf jika pembaca tersita waktunya untuk membaca ulasan peristiwaini terutama bagi yang telah mendengar peristiwa serupa sebelumnya. Jikakurang bermanfaat bagi pembaca, berikan (forward) info ini kepada rekanyang lain, siapa tahu mereka membutuhkan. Terima kasih. Jika suatu saat info ini sampai kepada Mr. X yang telah menipu saya, sayaberpesan carilah uang dengan cara lain karena melalui jerih payah, hasilakan lebih bisa dinikmati. Anda berkualitas dalam mendapatkan uang cepat,namun kualitas hendaknya memenuhi 5 indikator keseimbangan yaitu QCDSM(Quality, Cost, Delivery, Safety, Morale). Anda baik dari sisi Quality(cerdik); anda baik dari sisi Cost (dengan biaya rendah, hanya sebatangkorek api); anda baik dari sisi Delivery (dapat uang dalam waktu cepat);tapi dari sisi Safety (anda aman....tapi hanya sementara lho); dan darisisi Morale (sayang angkanya cuma nol) karena melanggar norma.
Salam,Wst Best Regards,
MASARINA FLUKERIA

Tidak ada komentar: