Jumat, 16 Mei 2008

Aneka Puisi

Puisi Takarrub

sobat...

tinggalkan urusan dunia

tehnologi canggih

mari bersimpuh dihadapan Allah

saat ini di dusun yang sepi

di kaki gunung

di tengah sawah

di hamparan rumput nan hijau

kami takarrub

tuk bersujut di kakiMu

mengakui dosa-dosa



Tahajut

24 jam kita mengarungi kehidupan

nikmatnya pelukan suami istri

saatnya nanti tiba

lepasnya jiwa dan raga

itulah awal kehidupan yang hakiki

Sudahkah sobatku

menyisihkan waktu itu

Yaitu sepertiga malam terakhir

untuk mensyukuri karunia

yang telah sobat nikmati

Nikmatnya dan damainya bila

bisa melaksanakan tahajjut

hingga terdengar suara adzan subuh


Puisi 100 Tahun Kebangkitan Nasional oleh Deddy Mizwar

Bangkit itu susah.........

Susah melihat orang lain susah

Senang melihat orang lain senang

Bangkit itu Takut.........

Takut Korupsi Takut makan yang bukan haknya

Bangkit itu Mencuri.......

Mencuri perhatian dunia dengan prestasi

Bangkit itu Marah.........

Marah bila martabat bangsa dilecehkan

Bangkit itu malu..........

Malu menjadi benalu Malu minta melulu

Bangkit itu Tidak ada.....

Tidak ada kata menyerah

Tidak ada kata putus asa

Bangkit itu aku...........

aku untuk INDONESIAKU



Sujudku

Malam merangkak perlahan

Menapaki kegelapan nan kelam

Bulan bertengger mengepakkan sayap

Ditemani bintang yang menebar pesona

Dalam sunyinya malam

Kucoba bangkit dari lelap

diantara mata yang terpejam

Kusentuh dinginnya air suci-MU

diantara mimpi yang melintas

Kugelar sajadah di hamparan

kasih-MU

Ku tatap nur-MU

Yang berkilau bak mutiara

Ku bersimpuh dan bersujud

Di hadapan-MU yang Maha Tahu

Diantara butiran tasbihku

kusebut asma-MU

Yang menggetarkan kalbuku

Dalam isak tangisku

Kuratapi dosa-dosaku

Dalam rekaat-rekaatku

Ku nyanyikan pujian-pujianku

tentang MU

Bersama lantunan doaku

Ada kedamaian disana

Yang tak pernah ada

diantara kepingan harta

Ya maulana...

terimalah sujudku

Tidak ada komentar: